Senin, 13 Juli 2009

MUHASABAH atau INTROSPEKSI DIRI

Muhasabah adalah masalah yang sangat penting. Melakukan muhasabah atau introspeksi diri merupakan perkara yang sangat besar. Tanpa introspeksi diri, jiwa manusia tidak akan menjadi baik. Barang siapa yang melakukan Introspeksi diri hari ini, niscaya dia akan beroleh keamanan hari esoknya.

Muhasabah atau introspeksi diri dilakukan dengan cara memperhatikan keadaan diri, merenunginya, dan mengenal kelemahan-kelemahan yang ada didalamnya. Introspeksi diri merupakan jalan yang tiada keselamatan kecuali dengan melaluinya. sebagaimana tertulis pada Firman Alloh Q.S. Al-Mujaadilah (58) : 6 yang artinya :
"Pada hari ketika mereka dibangkitkan Alloh semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Alloh mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. DAn Alloh maha menyaksikan segala sesuatu".

Muhasabah timbul akibat dari merenungkan beberapa Firman-firman Alloh diantaranya tercantum dalam Q.S. Al-Zalzalah (99) : 6-8 yang artinya ; "Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sekalipun seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sekalipun sekalipun seberat dzarrah pun niscaya dia akan melihat balasannya pula".

Muhasabah (introspeksi diri) muncul dari penghayatan Firman Alloh Q.S. ali-Imran (3) : 30 yang artinya : "Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapat segala kebajikan yang telah dikerjakannya, ia ingin kalau kiranya antara ia dan hari itu ada masa yang jauh, dan Alloh memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan Alloh sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya".

Perasan muhasabah juga timbul akibat dari iman akan adanya hari akhir, karena sesungguhnya Alloh akan melakukan hisab/perhitungan trhadap semua mahluk pada hari tersebut. Dan sesungguhnya Alloh telah memperingatkan kita terhadap hari tersebut melalui firman-Nya pada Q.S, Al-Baqarah (2) : 281

Perasan muhasabah juga dapat timbul akibat dari iman kepada asma-asma dan sifat-sifat Alloh SWT, karena sesungguhnya Alloh maha mengawasi, Maha Menguasai, dan Maha Melihat semua yang dilakukan oleh mahluknya, dan sesungguhnya Alloh Maha Menyaksikan semua amal perbuatan kita maupun perbuatan hamba-hamba-Nya. Dan Alloh telah menugaskan kepada kita malaikat-malaikat yang mulia untuk mencatat amal ibadah kita. sebagaimana Firman Alloh SWT pada Q.S. Al-Kahfi (18) :49, yang atinya : "Dan diletakkan kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya dan mereka berkata;'Aduhai celaka kami ! Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yg kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya'; dan mereka dapati apa yg telah mereka kerjakan ada(tertulis), dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun".

Mengintrospeksi diri / muhasabah adalah merupakan jalan yang ditempuh orang-orang beriman yg ingin senantiasa mengingat Alloh, orang-orang beriman yang ingin senantiasa bertaqwa pada Rabbnya, untuk memohon ampun akan dosa-dosanya. Dan menyadari bahwa hawa nafsu itu bahayanya sangat besar, yang dapat menimbulkan penyakit hati, tipu muslihat, kejahan yg sangat menjerumuskan, melakukan keburukan, perbuatan-perbuatanyang tercela. Barang siapa yg membiarkan hawa nafsu menguasai dirinya hingga melampoi batas, maka sesungguhnya pelakunya pada hari kiamat nanti mempunyai tempat dineraka jahanam.

Firman Alloh yang memerintahkan kita untuk mehasabah / mengintrospeksi diri terdapat pada Q.S. Al-Hasyr (59) : 18-19, yang artinya :"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok(akherat), dan bertaqwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Alloh, lalu Alloh menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri".

Muhasabah sebaiknya dimulai dari sedini mungkin, agar kita dapat menjadi orang-orang yang senantiasa bertaqwa dan beriman kepada Allph SWT dengan sebaik-baiknya. Semoga Alloh SWT senantiasa membimbing kita menuju jalan yang diridhoi. Amin (Sumber : Menuju Akhlaq yang Mulia)

Read more..!


Tinggalkan Pesan