Kamis, 04 Juni 2009

KUASA ILLAHI PADA 27 MEI 2006 DI WILAYAH YOGJAKARTA DAN SURAKARTA

Bissmillahirrohmanirrokhim

Alloh mengajarkan manusia sehingga pandai berbicara/komunikasi, mengajarkan pohon-pohon dan tumbuh-tumbuhan tunduk kepada Alloh, memberitahukan bahwa semua makhluk akan hancur kecuali Alloh Subhanahu Wa Ta'ala . Alloh selalu dalam kesibukan, seluruh alam merupakan nikmat Alloh terhadap umat manusia, manusia diciptakan dari tanah dan jin diciptakan dari api.

Kalimat tersebut adalah isi pokok dari Surat Ar-Rahman, yang antara lain arti dari beberapa ayatnya berbunyi ; (Tuhan) maha pemurah, Yang telah mengajarkan Al-Qur'an, Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai bicara, Matahari beredar sesuai dengan perhitungan, dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan tunduk kepada-Nya. Dan Alloh telah meninggikan langit dan dia meletakan Neraca / timbangan keadilan. Supaya kamu (manusia) jangan melampoi batas tentang neraca itu. dan tegakanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. Dan Alloh telah meratakan bumi untuk mahkluknya.

Saya sengaja menampilkan surat Ar-Rahman, karena dari salah satu Firman Alloh tersebut kami dapat menemukan bukti kemurahan dan kasih sayang-Nya. Waktu itu tepatnya hari Sabtu tanggal 27 Mei 2006 kurang lebih jam 06.00 WIB, bumi digoyang dengan kecepatan 5.9 sr. Saya beserta kedua anak kami kebetulan sedang berada di rumah Ibu kami di Klaten. Rencananya hari itu kami kembali ke Jakarta, tapi ternyata Alloh menghendaki lain dengan kuasa-Nya yang ditunjukan pada umat-Nya. Kenapa saya mengatakan mendapatkan kemurahannya, karena pada waktu itu ditengahnya bencana gempa bumi yang yang menghancurkan sebagian wilayah Yogjakarta dan Surakarta, kami (saya,Amie, Arief, Ibunda dan kangmas Udin) kami diselamatkan oleh Alloh Yang Maha Pengasih.

Sebelum peristiwa gempa itu terjadi, kami yang waktu itu berencana kembali ke Jakarta, pagi-pagi sekali sebelum jam 06.00 Arief (Kumis Sakti mengambil gambar Eyangnya yang sudah uzur, dan akhirnya kamipun nimbrung, meminta Ibunda Sri Darmiyatun tuk nyanyi lagu-lagu belanda , jepang juga lagu-lagu tempo dulu (bunda juga saudara2nya suka menyanyi) dan yang akhirnya ditutup dengan do'a oleh bunda juga untuk mengakhiri kejailan dari cucu-cucu dan anak-anaknya. Saya merasakan ini suatu rahmad awal yang tanpa diminta, Bundaku yg sudah uzur dan sekarang sudah hampir mencapai usia satu abad (100 th) pada waktu itu tanpa kami minta tiba-tiba menutub dengan do'a.

Dan kamipun bubar dg kegiatan masing-masing. Anie dan Mas Udin menyapu halaman, Arief mengecas kamera dan melanjutkan apa saya lupa, sedangkan saya sendiri pada waktu itu awalnya ingin dandan, tapi saya urungkan dan tiba-tiba saya ingin membaca surat Ar-Rahman. Belum juga ayat-ayatnya kubaca, tiba-tiba bumi bergoncang sangat dahsatnya. Yang keluar dari mulut saya hanyalah teriakan takbir ALLOH HU AKBAR. Ditengahnya bumi yang bergoncang dengan cepatnya itu, tiba-tiba terlintas bundaku yang tidak mungkin akan bisa menyelamatkan diri dalam kamarnya. Dengan kekuatan yang diberikan oleh Alloh, saya berlari menuju kamar Bunda, dan terhenti tepat didepan pintu kamar. Yang wktu itu bertepatan pula dengan ambruknya lemari pakaian Bunda. Saya hanya bisa bertaqbir dan berteriak memanggil bunda.

Setelah gempa berhenti saya langsung menuju ke Bunda, kupeluk beliau dengan tangisku yang penuh rasa syukur yang telah menyelamatkan bunda, yang diikuti oleh kedua anakku dan kangmasku. Waktu itu yang terlintas dalam pikiran saya Alloh telah menyelamatkan Bunda kami, baru itu. Kami semua tinggalkan kamar Bunda, dan memperhatikan rumah. Astaghfirulloh, ya Alloh Ya Robbi, tembok rumah Bundaku 80 % runtuh. Hanya tembok kamar bundaku yang benar-benar utuh, tak sedikitpun ada retaknya. Subhanalloh.

Dan sayapun segera mengabarkan kepada 7 (tujuh) saudaraku yang lainnya, kalau rumah bunda hancur kena gempa. Ternyata rumah Kangmas mbareb (beliau tinggal di daerah Karangndowo) juga rusak meskipun tidak separah rumah Bunda Syamsul Hadi. Setelah mengabarkan 5 Kangmas/ Mbakyu dan 2 adik, saya langsung mengajak Mas Ahmad Zainudin untuk mengeluarkan Ibu dari kamarnya. ( Mas Udin yang sehari-hari menemani Ibunda sendirian. Karena pada waktu itu beliau belum punya Istri. Alhamdulillah pada bulan Maret 2009 telah dipertemukan jodohnya)

Kami keluarkan salah satu tempat tidur, kami letakan dibawah pohon jambu. Untuk atap kebetulan sekali Mas Udin punya terpal plastik meskipun tidak terlalu lebar namun lumayan. Untuk kiri kanan tempat tidur kubentangkan seprei, yang penting bundaku tidak terlalu kedinginan.

Kemudian kami melanjutkan melihat-lihat keadaan rumah kembali. Subhanalloh ternyata saya banyak banget mendapatkan kemurahan Illahi. Diantaranya,
1. Ditengah bumi bergoncang saya diberikan kekuatan untuk berlari mendekati Ibunda
2. Saya dihentikan langkah saya didepan pintu kamar, sehingga terselamatkan dari jatuhnya almari
3. Tepat dimana saya terhenti depan kamar Bunda, kayu yang ada pada salah satu ujungnya sudah jatuh, sedangkan yang ujung satunya lagi masih berada ditempatnya, yang kebetulan tepat diatas kepala dimana saya sedang berdiri.
4. Subhanalloh kamar bundaku utuh.
5. Alhamdulillah kami selamat
6. Alhamdulillah kami belum kembali ke Jakarta
Baru ada niat tuk membaca Surat Ar-Rahman, namun Alloh telah memberikan kemurahannya, kasih sayangnya. Subhanalloh Maha suci Alloh atas segalanya.

Peristiwa itu telah tiga tahun sudah, namun kemurahan-Nya hingga kini tak pernah berhenti kami rasakan. Trimakasih Ya Alloh telah Engkau berikan kemurahan yang begitu melimpah. Sehingga kami bisa memperbaiki kerusakan-kerusakan rumah Bunda. Trimakasih Ya Alloh, semua terjadi atas kehendak-Mu ya Robb.......



Label: ,

7 Comments:

Posting Komentar



<< Home


Tinggalkan Pesan