Senin, 18 Mei 2009

Maafkan Saya Plurker....

Bissmillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Melalui tulisan ini Bunda mohon maaf kepada semua pengguna alat komunikasi "plurk". Mungkin seharusnya orang yg seusia saya sudah tidak pantas lagi untuk ikut bermain dengan plurk. Bagi saya alat komunikasi ini hanya sekedar bisa mengetahui dunia anak didik saya. Mungkin sebagian besar peserta plurk mengetahui kalau saya adalah seorang guru. Tapi mungkin belum tahu guru mata pelajaran apa dan dimana.

Saya mengajar di salah satu SMP Negeri di Jakarta. Latar belakang pendidikan saya adalah Bimbingan Konseling, yang biasa disebut oleh siswa guru BK/BP. Namun dari awal saya mengajar 20 Juli 1981, Alhamdulillah saya selalu diberi kepercayaan untuk mengajar mata pelaran bahkan sampai 2 mata pelajaran, hal itu masih terus berjalan sampai sekarang. Saya sangat merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Alloh SWT juga Kepala Sekolah yang telah memberikan kesempatan saya untuk mengamalkan ilmu yang saya miliki.

Yang terakhir sekarang saya selain tetap dengan Bimbingan dan Konseling juga diberikan kepercayaan untuk mengajar TIK . Pelajaran TIK ini dulu namanya Ketrampilan Komputer yang termasuk "muatatan lokal (MULOK)", semenjak 2004 masuk pada kurikulum Nasional dan menjadi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Maka saya merasa sangat bersyukur sekali, diberikan kepercayaan mengajar mata pelajaran tersebut dari mualai masih Ketrampilan Komputer sampai menjadi TIK, mungkin ada sekitar 10 tahun. Meskipun dulu saya tidak pernah belajar Komputer, Alhamdulillah Alloh memberikan ilmu yang saya pelajari hanya dasarnya pada awal mengajar.

Oleh karena itu sampai sekarang saya terus akan belajar dunia informatika ini semampu saya. termasuk saya ikut-ikutan diplurk, YM, FB. jadi alasannya mengapa saya ikut-ikutan didunia Informatika ini. Agar saya bisa meskipun hanya sedikit bisa menjawab pertanyaan anak didik saya.

Disini saya yang paling utama akan Mohon Maaf kepada semua Plurker, karena dengan begitu enteng memanggil "Mbak" atau "Mas" terus terang ini kebiasaan dari kecil. Orang tua kami selalu mendidik anak-anaknya menghargai/menghormati teman-temannya, diantaranya tidak diperbolehkan memanggil nama saja pada teman-teman kami. Mungkin plurker akan mengatakan NORAK, tapi bagi saya itu pendidikan yang bagus. Saya sendiri juga saya turunkan pendidikan itu pada kedua anak kami, meskipun tidak berhasil penuh. Alhamdulillah lumayan.

Dan saya juga mohon maaf bila saya terpaksa harus membatalkan persahatan dalam plurk sebenarnya mungkin hanya masalah sepele, yaitu tampilan-tampilan gambar yang tidak bisa saya terima, karena saya orang kuno masih mersa tabu untuk melihat aurat-aurat yang ditampilkan begitu lugas, kecuali dalam pengetahuan ilmiah. Semoga plurker yang saya batalkan sudi membukakan pintu maaf bagi saya. Maafkan saya, Insya Alloh saya masih ingin menjalin silaturahim melalui alat komunikasi yang lain. Maaf ya plurker........semoga ikhlas memaafkan saya.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

10 Comments:

  • wah saya belum bisa memaafkan Bunda karena secara langsung maupun tidak Bunda tidak mempunyai salah kepada saya (LOL) heheheeee.....

    Dan alhamdulillah saya bersyukur akun plurk saya masih terpampang di friendlist-nya Bunda, dengan begitu -berarti saya lolos uji seleksi dari Bunda-.

    Menanggapi dari paragraf terakhir Bunda;
    1. Itu adalah salah satu dari Hak Bunda untuk menerima atau tidak suatu pertemanan dan bahkan untuk menghapus seseorang dari pertemanan,
    2. Apa yang dilakukan Bunda menurut saya pribadi itu sudah benar, mengingat profesi Bunda sekarang. Bahaya kan kalo dilihat anak didik *ih Bunda berteman dengan si A, B yg punya pic gimana gituuuu (contohnya),
    3. Terlepas dari semua itu, saya pun merasa Bunda adalah orang yang mempunyai (sudah) umur, pengalaman dan pengetahuan lebih dibanding saya (dan rekan2 mungkin) serta dari response2 Bunda di tret saya yang kalau saya simpulkan banyak sekali motivasi atau dorongan2 agar saya telepas dari lingkaran pesimis,
    4. Lakukan apa yang memang menurut Bunda pantas lakukan,
    5. Dah ah cukup :D


    maaf bun bila ada salah kata.

    By Anonymous katakataku, at 18 Mei 2009 pukul 22.47  

  • Bunda, jangan terlalu diambil hati... menurut saya sah-sah aja kalo bunda nentukan mana yang mesti di 'add' atau yang dihapus dari contact list plurk, lagian kalo cuma untuk ngobrol sama bunda khan bisa lewat comment threat yang bunda ikuti.

    Terus terang saya sendiri tidak termasuk di contact list plurk bunda tapi saya masih bisa ikuti obrolan-obrolan bunda di plurk lewat rekan yang lain di plurk.... yang sabar ya bunda

    By Blogger Fargobee, at 18 Mei 2009 pukul 23.06  

  • salam,
    saya blom pernah terlibat langsung dgn bunda di plurk, tp saya dah beberapa kali melihat bunda eksis. jujur aja saya sedikit kaget awalnya melihat profil bunda di plurk. waktu itu saya pikir, (maaf) "apa sih motif ibu2 ini bikin plurk." hehe maaf bunda, tp setelah mengenal siapa bunda dgn membaca isi postingan ini membuat saya angkat topi, terlebih setelah mengenal sedikit background bunda. salut utk org2 yg masih punya keinginan utk terus belajar hal2 baru, seperti bunda.

    klo untuk masalah meremove dan ignore, saya sepakat dengan komen2 diatas saya. bunda punya hak untuk itu, dan alasannya pun bisa diterima.

    agak miris jg membaca kalimat kedua bunda di paragraf pertama. ga ada aturan pantes atau tidaknya usia seseorang dalam plurk, selama org itu merasa enjoy. mudah2n eksistensi bunda di plurk kedepannya bisa lebih memberi pengaruh positif kpd rekan2 plurker dengan nuansa persahabatan. salam kenal bunda, mohon maaf bila tutur saya dalam komen ini kurang sopan. :D

    salam.

    By Blogger brainwashed, at 19 Mei 2009 pukul 02.47  

  • ya ampun,bunda...
    kayak gitu mah,gak usah di pikirin...apa yang bunda pikirkan itu sudah bener kok...
    santai aja lagi...
    kayak saia, santai...hahaha :D
    *tiduran di atas lantai*

    bun,mampir2 di blog saia yah.. ;)

    By Anonymous aRieF do0n9™, at 19 Mei 2009 pukul 04.32  

  • @katakataku : kok gitu sih masa gak mau maafin Bunda, ya sudah deh...yang penting sayang bunda hehehe Buktinya dukung bunda. Makasih ya Nak atas semuanya...

    @Rofa : Trimakasih Nak...atas dukungannya dan semuanya

    @brainwashed : Trimakasih ya telah memberikan dukungan , dan maafkan bunda bila kata-kata bunda bikin miris. hehehe salam kenal juga sayang...

    @aRieF doOn9 : Ok say...

    By Anonymous bunda nurul, at 20 Mei 2009 pukul 04.59  

  • hHe..
    gak pa2 kali, tan..
    justru seru.

    setujuulah pokoknya sama Bunda_Nurul..
    :D

    By Anonymous oniy, at 20 Mei 2009 pukul 06.37  

  • saia juga minta jika terdapati kata-kata yang kurang berkenan di hati bunda...

    By Anonymous gajah_pesing, at 21 Mei 2009 pukul 02.12  

  • Assalamu'alaikum bunda..

    Berarti saia juga lolos dari ujian TIK ya bunda *dipentungbunda* hehehe..

    Saya salut untuk orang seumuran bunda masih punya semangat yang menyala-nyala seperti ini. Sungguh saia salut.

    Perihal preferensi, siapapun berhak memilih lingkaran persahabatan, gak bisa dipaksakan. Jadi asiikkk udah bisa temenan sama bunda *dipentungmaning*

    By Blogger Dodi Mulyana, at 10 Juni 2009 pukul 05.27  

  • Assalaamu'aaykum bunda, alhamdulillah bisa bersilaturrahim ma bunda, di Plurk, juga di Blog bunda.

    Bunda saia juga sama ma bunda nurul, beliau juga *hobi* online, tapi bunda saia cuman online di FB juga di YM, di Plurk belum gabung.

    Saia sepakat sama bunda tentang pertemanan, baik dalam dunia nyata maupun dunia maya. karena Jika ingin mengetahui seseorang, maka lihatlah dari temannya :)

    Salam takzim bunda :)

    By Blogger taftazani, at 23 Maret 2010 pukul 00.27  

  • itu om dhodie kok nanggapin Plurk bunda..ayo muncul lagi...(hassle)
    (cozy)Ayo bunda..tetap saja ngeplurk...seneng lho,bisa berinteraksi dengan bunda di Plurk...

    By Anonymous Anonim, at 25 Mei 2010 pukul 15.34  

Posting Komentar



<< Home


Tinggalkan Pesan